Dalam kitab karangan Usman b Hassan b Ahmad ada menceritakan Allah
s.w.t. telah berfirman yan bermaksud, “Wahai akal! mengadaplah engkau.
Aku ingin tahu darimu siapakah Aku ini dan siapa pula engkau?” Lalu akal
pun menjawab, “Engkau adalah Tuhan yang menjadikanku dan aku adalah
hambaMu yang lemah.” Setelah itu Allah memanggil nafsu pula datang
mengadap, tetapi nafsu hanya mendiamkan diri. Begitulah sehingga tiga
kali ianya dipanggil barulah ia datang mengadap. Allah berfirman
padanya, “Siapakah engkau dan siapakah Aku?”
Jawab nafsu, “Engkau adalah Engkau, aku adalah aku.” Allah lalu
menyeksanya dalam neraka jahim selama 100 tahun kemudian mengeluarkannya
semula untuk disoal. Allah menyoal lagi, “Siapakah engkau dan siapakah
Aku?” Jawab nafsu, “Aku adalah aku, engakau adalah engkau.” Allah lalu
memasukkannya kedalam neraka juu’ pula selama 100 tahun kemudian
mengeluarkannya untuk disoal. Kali ini barulah nafsu mengaku hakikat
dirinya, katanya, “Aku adalah hambaMu yang lemah dan Engkau adalah
Tuhanku yang Maha Kaya.” Dalam kitab yang sama juga ada diterangkan
dengan sebab itulah Allah telah mewajibkan puasa bagi mengekang nafsu
yang jahat.
“Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah
kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang
menyenangkan) di akhirat.” (Al Baqarah : Ayat 200)
“Dan di antara mereka ada yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berikanlah kami
kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.” (Al Baqarah : Ayat 201)
Waallahhualam
No comments:
Post a Comment